Monumen Panglima Jendral Sudirman | Laporan Kunjungan Sejarah
LAPORAN
KEGIATAN
KUNJUNGAN
SEJARAH
SEJARAH
INDONESIA
Kelompok
Fitrotul
Azizah (13)
Ikafatimah
Sophieyati (15)
Jaka
Lindu Setyawan (17)
Meullina
Margi Feny (22)
Nadia
Mega Utami (24)
XI
Multimedia
Kata Pengantar
Assalamualaikum
Wr. Wb
Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah swt., karena atas llimpahan rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan laporan sejarah ini sesuai waktunya.
Laporan
ini disusun guna memenuhi tugas yang telah di berikan oleh guru pengampu mata
pelajaran Sejarah Indonesia kami. Laporan ini berisi tentang “Monumen Panglima
Besar Jendral Sudirman Di Bejiharjo”. Disamping itu, kami berharap semoga
laporan ini dapat menambah pengetahuan kami dan yang mambacanya.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan sejarah ini kami masih memiliki banyak
kekurangan. Sehingga, kami berharap saran dan kritik dari pembaca, khususnya
dari guru pembimbing mata pelajaran sejarah Indonesia kami agar dalam
penyusunan laporan berikutnya kami dapat memperbaikinya.
Tak
lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun laporan sejarah ini.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Kegiatan
Kunjungan
ke situs “Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman” merupakan salah satu tugas
dari sekolah. Kunjungan ini di ikuti oleh 5 orang siswa dari kelas XI
Multimedia.
Dipilihnya “Monument Panglima Besar
Jendral Sudirman” ini di karena letakknya yang strategis diantara rumah rumah
dari anggota kelompok kami. Selain itu, dengan mengunjungi situs ini dapat
menambah wawasan kami mengenai situs sejarah yang ada di daerah kami, khususnya
daerah Karangmojo, Gunungkidul.
2.
Manfaat Kegiatan
Dengan kami mengunjungi “Monumen
Panglima Besar Jendral Sudirman” kami dapat mengenal peninggalan pahlawan kita.
Selain itu, kami dapat menghargai bagaimana perjuangan para pahlawan demi
merdekanya Indonesia.
Mengetahui kondisi monumen panglima
besar jendral sudirman juga menyadarkan kami bagaimana cara menjaga suatu
peninggalan sejarah serta seberapa pentingnya suatu peninggalan sejarah sebagai
tanda perjuangan pahlawan
BAB II
ISI
1.
Letak Situs
Situs
sejarah monumen panglima besar jendral sudirman terletak di kompleks wisata Goa
Pindul, Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Untuk mencapai monumen ini
kami harus menaiki kurang lebih 180 buah anak tangga yang dipenuhi daun daunan
yang berserahkan. Monumen ini terletak
diatas bukit, ketika kita telah mencapai “Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman”
ini kita dapat melihat pemandangan yang ada disekitar yang masih asri dipenuhi
dengan pepohonan.
2.
Sejarah Situs
“Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman”
ini berupa tugu yang menjulang setinggi kurang lebih 3 meter. Monumen ini
didirikan pada tahun 1966 untuk mengenang jasa Panglima Besar Jendral Sudirman.
Pada monumen ini terdapat enkripsi yang
bertuliskan “ peristiwa 10 maret 1949. Markas komando pemerintahan militer
Kabupaten Gunungkidul yang terletak di Desa Gelaran diserbu dan dibakar oleh tentara
Belanda”.
Alasan sejarah mengapa monumen ini
didirikan adalah seperti yang dituturkan salah satu warga di sana yang bernama
Karmanto Hadi Kusuma, beliau mengatakan bahwa dahulu tempat tersebut merupakan
rumah persembunyian Jendral Sudirman ketika dikejar Belanda. Dimana merupakan
salah satu rute geriliya Jendral Sudirman.
Mulanya Jendral Sudirman dari Parangtritis menuju Gunungkidul, melalui
Panggang. Jendral Sudirman menunggangi kuda serta mengenakan pakaian layaknya
petani serta membawa cangkul dan sabit, sehingga tidak ada yang mengenali.
Dahulu Jendral Sudirman melalui rute memutar hingga ke Wiladeg, Karangmojo dan
singgah di sebuah ladang, yang saat ini letaknya di belakang Balai Desa
Wiladeg. Kemudian melanjutkan perjalanan sampai ke Gelaran dan sampai di rumah
yang menjadi tempat singgahnya selama beberapa hari. namun sayang, salah satu warga ada yang
menjadi mata-mata Belanda dan melaporkan keberadaan Jendral Sudirman. Setelah Belanda
mengetahui tempat persembunyian tersebut
mereka membakar tempat tersebut. Namun, hebatnya Panglima Besar Jendral
Sudirman dapat lolos dari sergapan tersebut.
Monumen ini menjadi penanda sejarah
peristiwa pengenboman Belanda di Desa Bejiharjo. Pengeboman dilakukan karena
daerah tersebut merupakan rute gerilya Panglima Besar Jendral Sudirman ketika
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari Agresi Militer Belanda.
3.
Kondisi Situs Saat Ini
Kondisi
“Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman” saat ini cukup memprihatinkan. Ketika
kami melewati anak tangga yang tersedia terdapat banyak sampah dedaunan yang
menumpuk dan cukup mengganggu. Setelah sampai di pelataran monumen tersebut,
disana juga terdapat beberapa sisa sampah makanan. Selain itu di monumen itu
sendiri terdapat sisa tulisan dan coretan tangan-tangan jahil yang mengotori
monumen tersebut.
Seharusnya
sebagia masyarakat serta warga Negara Indonesia yang baik kita harus menjaga
peninggalan sejarah tersebut. Dengan menjaga peninggalan sejarah tersebut sama
saja kita mengharagai perjuangan pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Bangsa
Indonesia .
4. Dokumentasi
|
|
Enkripsi Pada Monumem Panglima Besar
Jendral Sudirman
|
BAB III
PENUTUP
Demikianlah laporan sejarah yang dapat
kami susun. Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan
informasi bagi pembacanya. Dalam kami menyusun laporan ini tentu masih banyak
kekurangannya, kami berharap agar Anda sebagai pembaca dapat memberikan respon
berupa kritik dan saran.
Selain itu, kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah
membantu menyusun laporan ini.
Terimakasih kepada para pembaca yang telah bersedia mebaca serta
memberikan kritik dan sarannya.
Semoga kita sebagai generasi muda dapat
menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Negara
kesatuan republik Indonesia ini dengan senantiasa menjaga kesatuan dan
persatuan Negara Indonesia dan menjaga peninggalan para pahlawan.