Teks Opini atau Editorial

Assalamualaikum kawan kawan. kita bertemu lagi... apakabar kalian? semoga selalu dalam keadaan yang sehat selalu yaa.. kali ini saya akan berbagia mengenai teks editoral atau teks opini. jadi ini adalah salah satu materi pembelajaran bahasa indonesia di semester ke duaa.. langsung saja kuyyy

TEKS OPINI/EDITORIAL

Pengertian

Teks Editorial adalah opini atau pendapat redaksi media cetak terhadap persoalana aktual, fenomenal dan konroversial yang berkembang di masnyarakat.
Teks opini adalah wadah untuk mengemukakan pendapat atau mengeluarkan pikiran yang dilengkapi dnegan fakta dan alasan alasan yang masuk akal.

Ciri-Ciri

Teks editorial memiliki ciri ciri yakni terdapat pendapat atau argumen dari penulis yang dilengkapi bukti yang berupa data dan fakta yang bersifat faktual dan aktual. Selain itu, teks editorial juga mengungkapkan penilaian dan saran dari penulis.

Jenis

Teks opini atau editorial terdiri dari:
  1. Opini analitis yaitu berkenaan dengan konsep atau teori tentang sesuatu.
  2. Opini hortatoris yaitu berkenaan dengan tindakan yang perlu dilakukan atau kebijakan yang perlu di buat.

Struktur

  1. Pernyataan pendapat yatiu pernyataan tesis mencakup ringkasan informasi utama yang akan di gunakan sebagai pendukung.
  2. Argumentasi, bagian ini berguna unutk memperpanjang argumentasi utama untuk memperluas gagasan utama, terdapat rincian, bukti, data, fakta atau analisis untuk mendukung ide/ gagasan.
  3. Penegasan ulang, bagain ini berisi rangkuman ide yang dipaparkan dan menegaskan kembali sudut pandang terhadap persoalan yang dibahas. 

Kaidah Kebahasaan

Kaidah kebahasaan teks editorial/opini terdiri dari:

  1. Adverbia Frekuentif, adalah kata keterangan yang menunjukan frekuensi. misalnya : selalu, biasanya, kadang-kadang, sering, jarang, sebagain waktu.
  2. Konjungsi. Konjungis yang digunakan yaitu konjungis yang dibedakan berdasarakan fungsinya, untuk menata argumentasi digunakan kata penghubung : pertama, kedua, ketiga, berikutnya. Untuk memperkuat argumentasi digunakan : bahkan, juga, selain itu, lagi pula, sebagai contoh, misalnuya, padahal, justru. konjungsi sebeb akibat : sejak, sebelumnya. Konjungis yang digunakan untuk menyatakan harapan : agar, supaya.
  3. Verba
    1. Verba material, yakni verba yang menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa. contoh verbanya yaitu : mengunnyah, membaca, menulis.
    2. Verba relasional, verba relasional dibedakan menjadi tiga, yaitu: menyatakan hubungan intensitas (A adala B), menyatakan hubungan sirkumstasi (A pada/didalam B), menyatakan hubungan milik (A mempunyai/memiliki B). Verba yang menyatakan hubungan intensitas termasuk verba realsional identifikasi sedangkan verba yang menyatakan sirkumstasi dan milik teramsuk kedalam verba realsional atributif.
    3. Verba Mental yaitu verba yang di gunakan untuk mengajukan klaim. Verba mental terdiri dari menerangkan presepsi (melihat, merasa), menerangkan afeksi (suka, khawatir), menerangkan kognisi (berpikir, mengerti).
  4. Kosa kata, kosa kata di bangun unutk memperlihatkan wawasan penulis.
  5. Modalitas adalah cara seseorang menyatakan sikap dalam sebuah komunikasi. Modalitas teridri dari:
    1. menyatakan kepastain : memang, niscaya, sungguh, pasti, tentu, tidak, bukan, bukannya.
    2. menyatakan pengakuan : iya, benar, betul, sebenarnya, malahan.
    3. menyatakan kesangsian : agaknya, barangkali, entah, mungkin, rasanya, rupanya.
    4. menyatakan keinginan : semoga, mudah mudahan.
    5. menyatakan ajakan : baik, mari, hendaknya, kiranya
    6. menyatakan larangan : jangan
    7. menyatakan keheranan : serta, mustahil, tidak masuk akal.

sekian dulu ya teman teman. tunggu di postingan selanjutnya kita akan berbagi contoh teks editorail. sampai jumpa. semoga bermanfaat yaa..
Wassalamualaikum 

Popular posts from this blog

Contoh Proposal seni Budaya : Pertunjukan Seni Musik

Contoh Proposal Usaha Kewirausahaan

Resep dan Cara Membuat Ice Milk Jelly | Jeli Susu